Jangan Ketinggalan! Ini Syarat Umroh untuk Anak, Usia Minimal, dan Dokumen yang Dibutuhkan

Jangan Ketinggalan! Ini Syarat Umroh untuk Anak, Usia Minimal, dan Dokumen yang Dibutuhkan

Mengajak anak menunaikan umroh bisa menjadi pembelajaran sekaligus pengalaman spiritual yang tak terlupakan bagi si kecil. Namun, sebelum berangkat, pastikan Anda telah memahami syarat umroh untuk anak secara detail. Terlebih, peraturan mengenai syarat umroh anak terus mengalami pembaruan khususnya pada biaya.

Mulai dari syarat anak bisa umroh, dokumen yang dibutuhkan hingga tips persiapan perjalanan akan dibahas dalam artikel di bawah ini, sebagai panduan lengkap bagi Anda yang ingin mengajak si kecil beribadah.

Apa saja Syarat Membawa Anak saat Umroh?

Batasan Usia Minimal Anak Umroh

Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi memperbolehkan anak untuk ikut umroh, sebab tidak ada batasan usia minimal yang ditetapkan. Baik bayi, balita, maupun anak di atas usia sekolah dasar diperbolehkan untuk ikut serta ibadah ke Tanah Suci ini. Tentunya keluarga harus didampingi oleh orang dewasa dan memiliki surat izin orang tua.

Syarat Kesehatan Anak Berangkat Umroh

Sebelum keberangkatan, pastikan kesehatan anak dalam keadaan prima dengan melakukan pemeriksaan kesehatan meliputi fisik, darah dan pemeriksaan lainnya yang diperlukan. Pastikan anak juga telah mendapatkan vaksin lengkap sesuai peraturan pemerintah dan saran dari dokter.

Baca Juga : Mengulik Pintu Masjid Nabawi | Jazira Wisata

Hal Pendampingan

Anak-anak di bawah umur harus dalam pendampingan orang tua atau wali yang bertanggung jawab. Pendampingan dilakukan untuk memastikan keamanan anak tersebut selama berada di Tanah Suci.

Dokumen yang Dibutuhkan untuk Umroh Anak

Berikut adalah dokumen-dokumen penting umroh untuk anak yang harus disiapkan, di antaranya:

  • Paspor
    Dokumen paspor umroh masih berlaku minimal 6 bulan sejak tanggal kepulangan, dengan foto yang jelas dan sesuai kondisi terkini anak.
  • Visa Umroh
    Umumnya visa umroh anak diajukan bersamaan dengan visa orang tua.
  • Kartu Keluarga
    Ini sebagai bentuk bukti adanya hubungan keluarga antara anak dengan orang tua.
  • Akta Kelahiran
    Meskipun hanya diperlukan, akta kelahiran sangat dibutuhkan, terutama jika terjadi kesalahan data antara paspor dan kartu keluarga.
  • Surat Izin Orang Tua
    Diperlukan surat izin tertulis dari orang tua bagi anak yang bepergian bersama wali atau pihak lain selain pihak orang tuanya.

Persiapan Mental Anak Sebelum Berangkat

Perjalanan jauh, perubahan lingkungan serta rutinitas ibadah dapat memengaruhi emosi dan perilaku anak. Berikut beberapa bentuk persiapan mental anak sebelum berangkat umroh:

  1. Berikan penjelasan sederhana seputar ibadah umroh dengan bahasa yang mudah dipahami.
  2. Ajak anak ikut serta dalam segala persiapan sebelum keberangkatan.
  3. Pelan-pelan berikan latihan kecil untuk melakukan ibadah-ibadah sederhana yang akan dilakukan di Tanah Suci.
  4. Is waktunya anak dan kegiatan yang tetap menyenangkan.
  5. Selalu berikan pujian dan dorongan kepada anak ketika menjalankan ibadah dengan baik.

Tips Umroh Bersama Anak Selama dalam Perjalanan

Anak rentan merasa tidak nyaman dalam perjalanan panjang. Berikut tips untuk menjaga kenyamanan selama umroh bersama anak:

  • Istirahat yang cukup
    Istirahat yang cukup dapat membantu anak tetap dalam kondisi fisik yang sehat.
  • Sabar dan fleksibel
    Persiapkan diri Anda untuk menghadapi situasi yang mungkin terjadi selama di Tanah Suci.
  • Jaga pola makan
    Anak-anak membutuhkan banyak energi untuk melakukan berbagai aktivitas di Tanah Suci.

Persiapan Membawa Anak untuk Umrah

– Orang tua harus memastikan bahwa anak-anak mereka siap secara fisik dan mental untuk perjalanan tersebut, karena umrah bisa sangat melelahkan secara fisik dan memerlukan banyak berjalan.

– Penting untuk mendidik anak-anak tentang makna umrah dan ritual-ritual yang terlibat, agar mereka dapat sepenuhnya memahami dan menghargai pengalaman tersebut.

– Orang tua juga harus memastikan bahwa anak-anak mereka akrab dengan aturan dan etika mengunjungi situs-situs suci di Mekah dan Madinah, sehingga mereka dapat berperilaku dengan baik selama perjalanan haji.

– Selain itu, orang tua harus menyiapkan barang-barang penting seperti sepatu nyaman, tabir surya, dan botol air untuk memastikan anak-anak mereka siap untuk perjalanan.

– Juga penting bagi orang tua untuk membahas langkah-langkah keselamatan dengan anak-anak mereka dan menetapkan rencana jika mereka terpisah di tempat-tempat suci yang ramai. Dengan mengambil langkah-langkah ini, orang tua dapat membantu memastikan bahwa anak-anak mereka memiliki pengalaman yang bermakna dan memuaskan selama perjalanan umrah mereka.

Mengerti kebutuhan fisik umrah bagi anak-anak, orang tua sebaiknya juga memotivasi anak-anak mereka untuk beristirahat saat dibutuhkan dan tetap menjaga kecukupan cairan selama perjalanan. Sangat krusial bagi orang tua untuk mengawasi kesejahteraan anak-anak mereka dan bertindak jika mereka menunjukkan gejala kelelahan atau dehidrasi. Dengan menempatkan kesehatan dan keselamatan anak-anak mereka sebagai prioritas, orang tua dapat membuat perjalanan umrah menjadi pengalaman yang tak terlupakan dan memperkaya secara spiritual bagi seluruh keluarga. Selain kesehatan fisik, orang tua juga perlu memperhatikan dimensi emosional dan spiritual dari pengalaman umrah anak-anak mereka. Memfasilitasi komunikasi yang jujur dan menyediakan dukungan saat momen refleksi serta doa dapat membantu anak-anak terhubung dengan lebih dalam pada makna spiritual dari perjalanan haji. Dengan menanamkan rasa hormat dan kekaguman pada anak-anak mereka, orang tua dapat berkontribusi pada pembentukan dampak yang akan bertahan lama setelah mereka kembali ke rumah. Penting bagi orang tua untuk menampilkan teladan dan menunjukkan dedikasi yang kuat terhadap perkembangan spiritual mereka sendiri selama pelaksanaan umrah, sehingga dapat menjadi sumber inspirasi dan bimbingan bagi anak-anak mereka. Hal ini bisa dilakukan dengan ikut serta dalam ritual bersama, berpartisipasi dalam diskusi yang mendalam mengenai makna perjalanan, serta menyediakan waktu untuk introspeksi dan meditasi. Dengan menciptakan atmosfer yang suci dan berisi tujuan, orang tua dapat mendukung anak-anak mereka dalam mengembangkan pemahaman serta rasa hormat yang lebih mendalam terhadap dimensi spiritual dari pengalaman umrah. Selain itu, orang tua dapat mengajak anak-anak mereka untuk menulis jurnal atau buku harian agar dapat mencatat pikiran, perasaan, dan refleksi mereka selama proses tersebut, sehingga mereka bisa melihat kembali dan merenungkan pertumbuhan serta perkembangan spiritual mereka dari waktu ke waktu. Dengan ikut serta secara aktif anak-anak mereka dalam aspek spiritual perjalanan umrah, orang tua dapat menanamkan rasa tujuan dan koneksi yang akan memperkaya kehidupan mereka di masa mendatang.

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *